Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Bimbang Karier Pemain atau Pelatih, Roger Bonet Tuangkan Isi Kepala Lewat Buku Sepak Bola

Bimbang Karier Pemain atau Pelatih, Roger Bonet Tuangkan Isi Kepala Lewat Buku Sepak Bola

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-07 16:30:03
Dilihat:5 Pujian
Roger Bonet

Surabaya - Bek Madura United, Ruxi, memiliki segudang pemikiran tentang sepak bola. Menulis buku jadi salah satu cara yang dipilih untuk menuangkan isi kepalanya.Pemain bernama lengkap Roger Bonet Badia itu merilis buku pertamanya pada April lalu.

Buku berbahasa Spanyol itu berjudul Jugar Con Sentido (Bermain dengan Akal).Buku yang membahas skema ofensif ini telah terjual sebanyak 300 eksemplar. Dia juga berencana untuk menerbitkan versi Bahasa Inggris dan Indonesia serta buku lainnya yang membahas taktik bertahan.

"Saya punya banyak ide sepak bola di kepala saya, tapi saya belum bisa melatih karena saya masih bermain, jadi saya tidak bisa melakukan keduanya," ungkapnya.

"Ini membantu saya menuliskan semua hal dan menyingkirkan rasa frustrasi saya, karena sekarang saya punya ide dan tentu saja di masa depan, saya akan melatih," lanjut Ruxi.


Lisensi Kepelatihan A UEFA

Roger Bonet dan bukunya, Jugar Con Sentido. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Walau masih aktif sebagai pemain, Ruxi rupanya telah berpikir jauh ke depan. Dia telah memiliki sertifikat kepelatihan A UEFA yang sajatinya bisa membuatnya memimpin dari pinggir lapangan.

Selain itu, pemain berusia 30 tahun itu juga memiliki gelar sarjana psikologi. Hal yang dianggapnya bakal membantu karier manajerialnya di masa depan.

"Kami berlatih 2-3 jam sehari dan kemudian, punya waktu luang sepanjang hari. Jadi jika Anda sedikit lebih pintar, Anda dapat melakukan banyak hal, itulah yang saya lakukan," ungkapnya.


Berbagi Pengetahuan Sepak Bola

Menulis buku ini baginya adalah sebuah bentuk pelampiasan frustasinya. Itu sebabnya dia tidak terlalu memedulikan pundi-pundi uang dari hasil penjualan.

Buku Jugar Con Sentido ini dihargai 25 euro atau sekitar Rp400 ribu di Spanyol. Namun, dia hanya mendapatkan sekitar 5% hasil penjualannya. Bila dihitung-hitung, uang yang diterima untuk setiap buku yang terjual tidak sampai Rp25.000,-.

"Saya tidak melakukannya demi uang. Saya mengirimkannya ke banyak pelatih dan buku ini membantu saya membuat banyak kontak dengan orang-orang yang membaca buku saya di seluruh dunia," jelasnya.


Proyek The Game Changer

Ruxi menuliskan buku ini selama waktunya di Semarang. Apalagi, setelah dia 'dikeluarkan' dari tim karena terlalu vokal menuntut gajinya yang tertunggak.Selama waktu vakumnya, dia juga bertemu dengan analis-analis lokal yang bertalenta.

Ia lantas mengembangkan The Game Changer versi bahasa Indonesia.Proyek ini merupakan platform berbayar yang bisa digunakan oleh siapapun yang mencintai sepak bola. Setiap hari, Ruxi dan timnya akan mengirimkan cuplikan video pertandingan.

Tayangan tersebut mengulas banyak taktikal menarik dari seluruh dunia. Mulai tren pressing Paris Saint-Germain, movement winger Manchester City, Jeremy Doku dan masih banyak lainnya.


Ditawari Asisten Pelatih Valencia, Tigres Hingga Klub Super League

Berkat kejeniusannya di sepak bola, Ruxi sudah mendapatkan banyak tawaran melatih. Tak hanya dari klub sebesar Valencia ataupun Tigres, tapi juga klub Super League.

"Karena semua hal ini, mereka menganggap saya sebagai pilihan untuk masa depan. Saya banyak berpikir apakah saya harus terus bermain atau tidak," ungkapnya.

"Entahlah, saya masih berusia 30 tahun. Saya merasa akan selalu punya waktu untuk melatih. Sebagai pemain, saya masih bisa berkontribusi. Jika suatu hari nanti saya merasa tidak bisa berkontribusi, saya akan pensiun," tutup Ruxi.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}