Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Siapa Tak Kenal Thoriq Alkatiri? Ternyata Ada Peran Tetangga dari Suksesnya Jadi Wasit Top Indonesia

Siapa Tak Kenal Thoriq Alkatiri? Ternyata Ada Peran Tetangga dari Suksesnya Jadi Wasit Top Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-09 15:30:02
Dilihat:7 Pujian
Wasit Thoriq Alkatiri meninjau ulang tayangan video assistant referee (VAR) yang diuji coba pada laga final EPA Liga 1 U-20 2023/2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2042). (Bola.com/Radifa Arsa)

Jakarta - Nama Thoriq Alkatiri sudah sangat dikenal di dunia perwasitan sepakbola Indonesia. Dia jadi salah satu wasit terbaik Tanah Air dan kini berstatus sebagai wasit FIFA. Di balik keberhasilannya, ternyata ada peran tetangga yang jadi inspirasinya.

Dalam channel youtube Liputan 6, dia bercerita jika semasa kecil dia tidak pernah membayangkan menjadi seorang wasit sepakbola. Dia tinggal di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan punya mimpi seperti kebanyakan anak muda. Menjadi pesepakbola.

"Cita-cita saya waktu itu jadi pemain sepak bola. Tapi, ada tetangga saya yang jadi wasit. Beliau memimpin pertandingan yang disiarkan di televisi. Sejak itu, saya berpikir untuk coba jadi wasit,” katanya.

Namun, dia tidak menceritakan secara detail, siapa tetangganya yang menginspirasinya. Yang jelas, sejak itu dia mengubur impiannya untuk jadi pesepakbola. “Waktu itu saya juga mengalami cedera. Jadi tidak main sepak bola lagi,” lanjutnya.

 

 

 

 


Karier Melesat Cepat

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic (kiri) menerima kartu merah dari wasit Thoriq Alkatiri saat menghadapi Barito Putera dalam laga Grup A Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (21/3/2021). PSIS bermain imbang 3-3 dengan Barito Putera. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Serangkaian kursus lisensi wasit dijalani Thoriq sejak tahun 2007-2009. Kariernya tergolong cepat karena pada 2012, dia sudah bisa memimpin kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Jadi, setelah mengikuti kursus C1 untuk level nasional di tahun 2009, Thoriq hanya butuh waktu tiga tahun untuk terjun di Indonesia Super League (ISL) 2012.

"Saya ingat waktu itu kompetisinya masih ISL. Saya debut tahun 2012 di pertandingan Persegres Gresik United melawan Persidafon Dafonsoro," kenang Thoriq. 

"Era itu, jarang tuan rumah dapat kartu merah. Tapi, pertandingan pertama saya, justru tuan rumah dapat kartu merah. Hal yang tidak biasa. Saya lupa pemain yang dapat kartu kuning kedua siapa,” tambahnya.


Tantangan Jadi Wasit

Thoriq Alkatiri (membawa bola) dan Bangbang Syamsudar (paling kanan) memimpin laga di Piala Asia U-20 2025 (Dok. PSSI)

Dalam era tersebut, masih ada sedikit perlakuan yang berbeda antara tuan rumah dan tim tamu. Jika ada keputusan yang merugikan tuan rumah, tentu tekanan dari penonton akan lebih besar.

Selain itu, wasit dijamu oleh tuan rumah, sejak datang hingga selesai pertandingan. Beda dengan sekarang, di mana wasit jadi tanggungan dari operator kompetisi.

“Apalagi waktu itu atmosfer di stadion selalu banyak penonton. Tapi bagi saya, itu justru memacu adrenalin dan jadi tantangan tersendiri,” jelasnya.

Namun, Thoriq berupaya memimpin dengan fair. Karena itu, hanya dalam waktu dua tahun sejak debut ISL, dia sudah jadi wasit berlisensi FIFA. Hingga sekarang, Thoriq bisa memimpin kompetisi dan turnamen internasional dibawah naungan FIFA khususnya di Asia.

 


Ikuti Sepak Bola Italia Ketimbang Indonesia

Netralitas tentu hal yang wajib dijaga ketika sudah berprofesi sebagai wasit. Hal itu juga dirasakan Thoriq. Untungnya, dia tidak memiliki klub favorit di Indonesia.

Kebetulan di daerah asalnya, Purwakarta tidak ada klub yang bermain di kasta tertinggi. Tapi, wasit 36 tahun ini ternyata sejak kecil tidak terlalu mengikuti sepak bola Indonesia.

“Jujur, tidak ada tim yang suka di Indonesia. Saya suka klub Italia, AS Roma di jaman itu ada Gabriel Batistuta. Jarang noton liga lokal. Begadang itu biasanya karena nonton Liga Italia. Tapi kalau Timnas Indonesia yang main, saya masih nonton,” terangnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}