
Gianyar - Pekan pertama BRI Super League 2025/2026 masih menjadi perjalanan berat untuk tim-tim tuan rumah. Tercatat, hingga Senin (11-8-2025) siang WIB, hanya tiga tim tuan rumah yang berhasil meraih kemenangan.
Tiga tim tersebut adalah Borneo FC, Persija Jakarta, dan Persib Bandung. Sisanya mengalami kekalahan dan imbang.
Misalnya Persebaya Surabaya yang dikalahkan PSIM, Dewa United yang tumbang di tangan Malut United, Madura United yang dihempaskan Persis Solo, hingga Bali United yang hampir kalah dari Persik Kediri di Gianyar.
Beruntung, Boris Kopitovic jadi penyelamat wajah Serdadu Tridatu di depan 10.382 penonton di Stadion Dipta melalui gol pada menit ke-90+6.
Terlihat permainan Bali United memang mengalami perbedaan dibandingkan dengan era Stefano Cugurra. Beberapa pemain langsung nyetel setelah dua bulan berlatih dan melakoni empat kali uji coba.
Son Heung-min tiba di bandara dengan pengawalan ketat dan memilih untuk keluar lewat jalur khusus, menghindari kerumunan fans yang sudah menunggu berjam-jam.
Imbang Hal Wajar, tapi...

Gelandang anyar Bali United, Mirza Mustafic, merasakan hal yang sama. Saat menghadapi Persik, ia bermain selama 76 menit.
Baginya, BRI Super League memiliki sesuatu yang berbeda. Imbang menghadapi Persik Kediri di pekan pertama BRI Super League pun masih dalam kapasitas yang cukup wajar.
"Ini adalah kompetisi yang berbeda dibandingkan dengan di Eropa. Saya harus lebih banyak beradaptasi lagi. Kami hanya mampu bermain imbang, tapi saya pikir Bali United ada di jalur yang tepat. Kami sudah menunjukkan permainan yang terbaik dan mendapatkan banyak sekali peluang, meski belum meraih kemenangan," ujar Mustafic.
Hanya, ia menyayangkan gol Joao Ferrari yang dianulir VAR di babak pertama. Jika gol tersebut disahkan, mungkin kondisi Bali United akan berbeda.
"Saya yakin kami bisa menang mungkin dengan selisih tiga atau empat gol."
"Saya dan semua pemain Bali United harus tetap optimistis dan bekerja keras untuk mencoba meraih kemenangan," tambahnya.
Penyelesaian Akhir Jadi Momok

Terkait target, gelandang berusia 27 tahun ini belum bisa bicara banyak, meski CEO Bali United sudah memberikan target untuk juara ketiga kalinya ke tim.
Mustafic tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan karena masih perlu melihat hasil dari beberapa pertandingan ke depan.
"Tentang target musim ini, memang selalu sulit untuk membicarakannya. Kami akan melihat satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Kami perlu melakukan analisis permainan lawan dan berusaha memenangkan setiap pertandingan yang kami jalani," jelas pemain berpaspor Luksemburg ini.
Di sisi lain, penyelesaian akhir masih menjadi momok Bali United saat menghadapi Persik Kediri.
Selain peluang yang terbuang percuma, Bali United dihadapkan dengan tangguhnya penjaga gawang Persik, Leonardo Navacchio, yang sukses melakukan tujuh penyelamatan dari 26 kali peluang yang diciptakan Serdadu Tridatu.
Itulah mengapa, ketika Bali United berhasil menyamakan kedudukan di menit akhir pertandingan, Boris Kopitovic melakukan selebrasi yang begitu emosional.
Luapan Emosional Boris Kopitovic

Usai mencetak gol lewat sundulan, Boris langsung berlari ke arah bench Bali United untuk merayakan golnya.
"Tentu menjadi momen yang emosional karena kami akhirnya bisa mencetak gol dan menyamakan kedudukan. Kami sudah berusaha untuk mencetak gol, tetapi tidak berhasil. Kami banyak menciptakan peluang dan seharusnya bisa mencetak banyak gol untuk mengakhiri pertandingan lebih cepat," ucapnya.
Hanya, satu poin sebenarnya bukan modal yang bagus untuk Bali United. Jumat (15/8/2025), Bali United akan jumpa Malut United di Stadion Kie Raha Ternate. Malut di atas kertas, menjadi lawan yang sulit.
Di pekan pertama, Ciro Alves dkk. sukses menang dengan skor 1-3 di kandang Dewa United.
"Kami sekarang tidak punya banyak waktu untuk melakukan persiapan melawan Malut United. Kami harus bisa fokus dan bisa meraih hasil positif di sana," kata Boris.