Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Dirtek PSSI Alexander Zwiers Sudah Jujur dan Terbuka, Bagaimana Stakeholder Sepak Bola Indonesia?

Dirtek PSSI Alexander Zwiers Sudah Jujur dan Terbuka, Bagaimana Stakeholder Sepak Bola Indonesia?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-27 15:30:03
Dilihat:15 Pujian
Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. (Bola.com/Muhammad Adi Yaksa).

Jakarta - Sosok Direktur Teknik PSSI baru, Alexander Zwiers, sangat menarik. Meski sarat prestasi, pria berusia 50 tahun itu memiliki sikap humble, jujur, dan terbuka.

Dia sudah banyak makan asam garam di sepak bola Internasional. Dia mengawali karir kepelatihan sejak 1998 sebagai asisten dan pelatih tim junior di Belanda dan Timur Tengah.

Namun 13 tahun terakhir, pria bernama lengkap Alexander Thijs Jetse Zwiers fokus menjabat Direktur Teknik di klub dan federasi sepakbola. Sebelum hijrah ke Indonesia, dia menjabat sebagai Direktur Teknik di federasi sepak bola Yordania.

Selama masa jabatannya, Timnas Yordania sukses menjadi runner-up Piala Asia 2024 Qatar dan lolos langsung ke Piala Dunia 2026, namun Alexander Zwiers tak mau mengakui pencapaian itu karena jasa pribadinya.

Sikap itu tak berubah ketika dia diperkenalkan kali pertama oleh PSSI sebagai Direktur Teknik yang baru untuk sepak bola Indonesia.

"Saya sangat yakin bahwa kesuksesan bukan faktor individual, tetapi dibangun bersama oleh negara dan klub. Filosofi saya adalah semua pemain perlu bersatu, lihat kekuatan yang dimiliki, lihat apa yang perlu dibangun," ujar Alex Zwiers dalam konferensi pers perkenalannya.

 


Persatukan Seluruh Stakeholders

Momen perkenalan Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia. (Muhammad Adiyaksa/Bola.com)

Lebih tegas lagi, Alexander Zwiers menekankan persatuan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia jadi kunci keberhasilan Timnas Indonesia mencapai prestasi tertinggi di level Internasional. Itu pula yang dilakukannya ketika dikontrak federasi sepakbola Yordania lalu.

"Saya rasa itu (bersatu) yang paling penting. Karena kita semua punya satu tujuan, menjadikan Indonesia sebagai tim besar," tandasnya.

Sikap Alexander Zwiers ini mendapat respons positif dari pengamat sepak bola senior asal Malang.

"Dari ucapannya, saya dapat simpulkan Alexander Zwiers sosok bersahaja, jujur, dan terbuka. Dia tak mau mengakui kesuksesan Timnas Yordania berkat kemampuannya," kata Gusnul Yakin.

 


Harus Didukung Seluruh Elemen Sepak Bola Indonesia

Berikutnya, lanjut Gusnul Yakin, sikap Alexander Zwiers harus diikuti dan didukung seluruh elemen sepak bola Indonesia.

"Kalau Alexander Zwiers sudah mau jujur dan terbuka, bagaimana stakeholder sepak bola kita? Kita juga harus punya sikap sama. Kita berikan semua data sepak bola Indonesia kepada Alexander Zwiers agar dia bisa mengambil kebijakan dan membuat program yang baik," ucapnya.

Gusnul Yakin menambahkan stakeholder sepak bola Tanah Air juga harus mengubah cara berpikir dan bertindak. Karena tak bisa membangun sepak bola dalam jangka waktu singkat.

"Sepak bola tak bisa instan. Alexander Zwiers butuh waktu lima tahun untuk mengangkat prestasi Timnas Yordania. Kita tak perlu bikin intrik-intrik lagi. Bila di tengah masa kontrak dia belum memenuhi ekspektasi publik, jangan dipecat di tengah jalan. Berhenti sampai Shin Tae-yong saja. Kita mulai babak baru bersama sosok-sosok asal Belanda saat ini," ujarnya.

Apalagi, lanjut Gusnul Yakin, tim kepelatihan Timnas Indonesia diisi tokoh-tokoh dengan reputasi bagus.

"Kita abaikan dulu prestasi Patrick Kluivert dkk. Termasuk peran Jordi Cruyff. Kita harus fokus membangun sepak bola Indonesia jangka panjang. Kita harus bersyukur tokoh setenar Simon Tahamata peduli dan mau ikut membangkitkan sepak bola kita. Apalagi sekarang ditambah Alexander Zwiers," kelasnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}