Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Prahara Persis Solo hingga Terjerat Rekor 8 Laga tanpa Kemenangan di BRI Super League 2025/2026: Pencapaian Terburuk Sejak Promosi

Prahara Persis Solo hingga Terjerat Rekor 8 Laga tanpa Kemenangan di BRI Super League 2025/2026: Pencapaian Terburuk Sejak Promosi

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-28 22:30:02
Dilihat:10 Pujian
Persis Solo - Ilustrasi logo Persis Solo.

Solo - Persis Solo masih belum berhasil mengakhiri tren buruk di BRI Super League 2025/2026. Serangkaian hasil buruk yang menimpa Laskar Sambernyawa hingga pekan ke-10 ini menjadi pencapaian terburuk sejak promosi ke kasta tertinggi.

Yang terbaru, Persis kembali melanjutkan tren tanpa kemenangan seusai digilas Persib Bandung dua gol tanpa balas dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Senin (27-10-2025) malam WIB.

Kekalahan ini makin menjerat posisi Laskar Sambernyawa di zona degradasi. Mereka saat ini menempati peringkat ke-17 klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan koleksi lima poin dari sembilan pertandingan.

Setidaknya, ada beberapa catatan merah yang menghiasi performa skuad asuhan Peter de Roo selama musim ini dan mesti menjadi dasar evaluasi untuk bangkit dari keterpurukan.

Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Pencapaian Terburuk Persis

Persis Solo bersama pelatih Peter de Roo saat sesi latihan/persiapan di BRI Super League 2025/2026. (Dok. ileague.id)

Pencapaian yang diukir Persis Solo hingga pekan kesembilan ini memang cukup mengenaskan. Dari sembilan pertandingan, tim asal Kota Bengawan itu hanya bisa meraih satu kemenangan dan dua imbang, sedangkan enam laga lainnya berujung kekalahan.

Hal ini berarti, menjadi pencapaian terburuk Persis jika dibandingkan tiga musim terakhir sejak mereka promosi ke kasta tertinggi pada 2021.

Pada musim 2022/2023, misalnya, Laskar Sambernyawa misa meraih dua kemenangan plus satu imbang dari sembilan laga. Sedangkan ketika menginjak musim 2023/2024, mereka bisa menghasilkan tiga kemenangan, tiga imbang, dan tiga kali kalah.

Sebagai informasi, hasil ini menjadi pencapaian terbaik Persis dalam tiga tahun terakhir.

Lalu, pada musim lalu, Persis mengukir pencapaian yang sama dengan edisi 2022/2023, yakni meraih dua kemenangan dan satu imbang.

Catatan ini memperlihatkan apabila Persis selalu mengulangi performa buruk setiap awal musim.


Catatan Lini Pertahanan

Kiper Persis Solo, Muhammad Riyandi, mencatatkan penampilan pertamanya di BRI Liga 1 2023/2024 pada laga melawan PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (16/9/2023), setelah absen tujuh bulan karena cedera. (Bola.com/Radifa Arsa)

Satu di antara hambatan terbesar Persis yang menyulitkan mereka musim ini ialah performa sektor pertahanan. Pasalnya, jumlah kebobolan yang diukir Laskar Sambernyawa di BRI Super League sangat tinggi.

Dari sembilan laga, anak asuh Peter de Roo sudah kemasukan total 18 gol. Sebagai catatan, ini merupakan jumlah kebobolan tertinggi jika dibandingkan semua peserta, setidaknya hingga pekan ke-10 musim ini.

Selain jumlah kebobolan yang mengenaskan, Laskar Sambernyawa sampai saat ini juga belum berhasil menjaga gawangnya agar tidak kebobolan. Sebab, tidak ada satu pun cleansheet yang diukir oleh Muhammad Riyandi dkk.

Jika status sebagai tim yang menjadi lumbung gol para pesaingnya ini tak kunjung diperbaiki, sulit bagi Persis untuk bisa bersaing menghadapi kompetisi ketat pada lanjutan BRI Super League 2025/2026.


Problem Perekrutan Pemain

Persis Solo memperkenalkan Kodai Tanaka, mesin gol andal asal Jepang. (Doc Persis)

Perekrutan pemain baru Persis juga menjadi satu di antara aspek yang mesti diteliti. Kontribusi para pemain anyar masih belum sesuai harapan. Hanya ada beberapa nama yang sukses bersinar, sedangkan sisanya urung berdampak.

Dari semua pemain yang direkrut Persis, tampaknya hanya Kodai Tanaka yang punya catatan oke. Dia selalu menjadi starter dalam sembilan pertandingan, dan bisa menyumbangkan tiga gol plus satu assist.

Gervane Kastaneer juga cukup oke, meski belum maksimal. Dia sudah bermain tujuh kali dan mencetak satu gol dan satu assist. Adapun nama-nama amunisi impor lainnya masih diragukan kontribusinya musim ini.

Fuad Sule, misalnya, malah tersandung skorsing larangan bermain sembilan laga dari Federasi Sepak Bola Irlandia karena terlibat dalam insiden keributan bersama klub sebelumnya, Glentoran FC, pada Liga Irlandia Utara 2024/2025.

Mateo Kojican yang direkrut untuk mengisi lubang ini ketika kompetisi sudah bergulir juga berujung buntu. Dia batal bergabung dengan Laskar Sambernyawa dan memilih bermain untuk klub lain meski namanya sudah terdaftar di I.League.


Kontribusi Pemain Anyar

Persis Solo resmi mendatangkan pemain Timnas Singapura, Zulfahmi Arifin, Kamis (14/8/2025), untuk mengarungi BRI Super League 2025/2026. (Persis Solo)

Selain nama-nama pemain di atas, masih ada lagi rekrutan anyar Persis yang kurang berdampak. Adriano Castanheira, misalnya, sampai sekarang hanya bermain empat kali dan lebih banyak absen karena cedera.

Hal yang tak jauh berbeda juga menghantui Zulfahmi Arifin. Mantan gelandang Timnas Singapura ini juga baru sekali main sebagai starter dari lima penampilan, yang total durasinya hanya mencapai 157 menit.

Ini belum termasuk pemain-pemain lokal yang direkrut pada awal musim 2025/2026, tetapi jarang dimainkan, seperti Agung Mannan yang baru bermain sebanyak dua laga dengan durasi dua menit.

Ibrahim Sanjaya malah sama sekali belum tampil sejak gabung Persis. Sidik Saimima juga masih sering berkutat dengan masalah cedera, meski telah bermain sebanyak lima kali.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}