
Jakarta - Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali menjelaskan bahwa pihaknya memprioritaskan rekam jejak dalam mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia.
PSSI telah memfinalisasi calon pelatih Timnas Indonesia. Jumlahnya mencapai lima nama. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, akan berangkat ke Eropa untuk mewawancarai kelimanya.
"Ya tentu, yang pertama akan kami lihat adalah rekam jejaknya. Minimal Curriculum Vitae atau CV-nya seperti apa," ujar Amali dalam YouTube Kompas TV Jawa Barat.
"Dia berapa lama melatih, di mana, dan sebagainya. Kan kalau dia sebelumnya pemain bagus, belum tentu dia melatihnya juga bagus," ucap Amali.
Deretan negara berpenduduk kecil yang sukses tampil di Piala Dunia, termasuk Curacao yang mencetak sejarah sebagai peserta dengan populasi paling sedikit.
Berkaca dari Patrick Kluivert

Amali berkaca dari Patrick Kluivert yang hanya menangani Timnas Indonesia selama delapan bulan pada Januari-Oktober 2025 dan berujung kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026.
Kluivert hebat sebagai pemain, namun tidak menjadi pelatih. Sepak terjangnya di dunia kepelatihan kurang mengilap sehingga cukup membingungkan ketika PSSI menunjuknya untuk menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
"Kami sudah mempunyai pengalaman dengan Patrick Kluivert. Jadi itu tidak menjadi pertimbangan. Tetapi kami akan melihat rekam jejaknya dia melatih di mana dan hasilnya seperti apa," ucap Amali.
Patuh terhadap Target
Selain itu, calon pelatih Timnas Indonesia juga harus menerima target-target yang dibebankan oleh PSSI.
"Kemudian tentu PSSI harus ada target, ada target-target apa yang harus dicapai dan lain sebagainya. Tidak bisa dilepas 'sudah silakan kamu melatih tanpa ada target'. Nah, itu harus ada target," ucap Amali.
"Nah, kalau target itu tidak tercapai, maka tentu kontrak sudah bicara bahwa 'Anda tidak perform' kan gitu. Jadi dia supaya tidak kaget-kaget," ungkap Amali.
