
Jakarta - Timnas Indonesia Putri menunjuk Joko Susilo sebagai pelatih kepala yang baru. Dia akan bertugas menangani Safira Ika dan kawan-kawan di ajang Piala AFF Women 2025 di Vietnam yang berlangsung 6-19 Agustus nanti.
Ini jadi sebuah tantangan berat, mengingat itu adalah turnamen bergengsi di Asia Tenggara.
Negara pesaing seperti Thailand dan tuan rumah Vietnam masih jadi lawan yang berat. Selain itu, Timnas Indonesia Putri tidak punya historis bagus di turnamen ini. Tim berjuluk Garuda Pertiwi ini belum pernah keluar sebagai juara. Bisakah Joko Susilo membawa prestasi?
Jika melihat rekam jejak Joko Susilo, sebenarnya dia termasuk jajaran pelatih lokal yang malang-melintang di sepak bola Tanah Air. Pelatih berusia 54 tahun itu memulai karier bersama Arema FC. Di klub itu dia juga pensiun sebagai pemain profesional.
Sampai saat ini, Joko masih lekat dengan Arema. Dia mengawali karier sejak di Akademi Arema pada 2004 hingga jadi pelatih kepala dalam beberapa periode. Meski sempat pindah ke Persik Kediri, PSG Pati, PSKC Cimahi dan kini ke RANS Nusantara, namanya masih sangat akrab dengan Singo Edan.
Selama karier kepelatihannya, satu-satunya gelar yang diraih ketika menjabat pelatih kepala adalah Piala Menpora 2013. Saat itu, dia jadi pelatih sementar Singo Edan dalam turnamen tersebut. Setelah itu, dia belum lagi menorehkan gelar juara.
Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, tetap memuji perjuangan Helsya Maeisyaroh dkk. meski takluk dari Timnas Chinese Taipei Putri dan tidak mampu melaju ke Piala Asia Putri 2026.
Karier Menurun, Fokus Instruktur Pelatih

Dalam beberapa tahun terakhir kariernya sebagai pelatih di klub mengalami penurunan. Setelah keluar dari Persik Kediri pada musim 2021, dia menerima tawaran melatih di kasta kedua bersama PSG Pati dan PSKC Cimahi.
Dia sempat kembali sebagai pelatih Arema FC di Liga 1 musim 2023. Tapi jabatannya tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama Joko kembali turun ke kasta kedua menangani Sada Sumut.
Pada awal 2025, dia jadi pelatih kepala tim Liga 4, Persinga Ngawi. Bisa dibilang ini jadi titik terendahnya sebagai pelatih profesional. Namun, perlahan dia memperbaiki kariernya. Bulan ini dia baru dikenalkan sebagai pelatih baru RANS Nusantara yang bermain di Liga 3.
Dari informasi yang digali Bola.com, kariernya sebagai pelatih kepala mengalami penurunan karena punya fokus lain di dunia kepelatihan, yakni sebagai instruktur lisensi pelatih. Saat ini, dia sudah jadi instruktur ketika PSSI menggelar kursus kepelatihan B.
Spesialis Pelatih Dadakan

Jika melihat sepak terjang Joko Susilo di dunia kepelatihan, bisa dibilang dia spesialis pelatih sementara. Di Arema, tak kurang dari tiga kali dia mendapatkan tugas sebagai pelatih interim.
Namun, setelah mendapatkan lisensi A Pro, Joko tidak lagi jadi pelatih sementara. Tapi berubah sebagai pelatih dadakan. Beberapa kali dia jadi pelatih pengganti di tengah jalan. Jadi, dia terbiasa dengan melatih di tim yang komposisi pemainnya sudah terbentuk.
Di Timnas Indonesia, ini bukan kali pertama dia bekerja. Pada 2019, dia sempat jadi assisten pelatih Timnas Indonesia.
Joko bekerja sebagai asisten pelatih Simon McMenemy waktu itu. Namun, dia hanya bertugas sebagai 1,5 bulan. Setelah itu, Timnas Indonesia ditangani Shin Tae-yong.