Jakarta Laga berat menanti Timnas Indonesia dan hanya kemenangan yang bisa mewujudkan mimpi besar bermain di Piala Dunia 2026.
Adalah Arab Saudi dan Irak, dua pesaing di Grup B, yang akan menjadi lawan Skuad Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jay Idzes dan kawan-kawan lebih dulu akan menghadapi tuan rumah Arab Saudi pada 8 Oktober, lalu tiga hari kemudian bentrok kontra Irak. Duel yang mentas di King Abdullah Sport City itu wajib dimenangkan, meski untuk mewujudkannya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Patrick Kluivert memanggil 28 pemain, namun minus sejumlah nama yang selama ini justru dianggap menjadi andalan sekaligus tumpuan. Satu di antaranya adalah Marselino Ferdinan.
Tak dipanggilnya Marselino bak petir di siang bolong, tak sedikit yang tersentak dan bertanya-tanya.
Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) belakangan mengungkapkan terkait absennya penyerang berusia 21 tahun itu.
"Lino kemarin saya ketemu sama dia di terapi. Dia masih proses penyembuhan. Karena hamstring ketika kemarin terakhir lawan Lebanon ya," kata Sumardji.
Minus Marselino, menarik untuk menanti siapa yang mengisi akan posisi penyerang sayap. Melihat stok yang ada, berikut ulasan tipis-tipisnya:
Miliano Jonathans - FC Utrecht
Besar kemungkinan, posisi Marselino akan diisi oleh Miliano Jonathans. Wonderkid Utrecht, Belanda, ini sosok tukang gedor serba guna. Ia mumpuni melakukan sayatan dari sayap, juga gempuran dari lini tengah.
Aksinya pada FIFA matchday di Stadion Gelora Bung Utomo, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu menjadi panggung pembuktian Miliano Jonathans. Ia sukses mencuri perhatian lewat permainan cemerlang kelas Eropa.
Eliano Reijnders - Persib Bandung
Si lincah ini punya semua syarat untuk diturunkan melawan Arab Saudi, bahkan jika tim pelatih memberikan kepercayaan kepadanya sebagai starter.
Sekilas, gaya permainan Eliano Reijnders mirip Marselino Ferdinan. Keduanya suka solo run hingga jauh ke jantung pertahanan lawan sebelum akhirnya melepaskan tembakan atau memberikan assist.
Kelincahan, pun kemahiran Eliano Reijnders membaca pergerakan pemain lawan membuat eks pilar PEC Zwolle, Belanda, itu menjadi momok yang sangat menakutkan.
Kegigihannya dalam perebutan bola, termasuk duel udara, membuat kelahiran 23 Oktober 2000 layak diberi kesempatan lebih besar kali ini.
Egy Maulana Vikri
Egy tetap menjadi salah satu pemain yang paling dipercaya membela panji Merah Putih. Kelebihannya dalam hal visi permainan, kelincahan, serta kemampuan mengolah bola di ruang sempit membuatnya jadi opsi penting di sektor sayap maupun lini tengah serang.
Kehadiran Egy memberikan variasi serangan bagi Indonesia. Ia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya dan sering menjadi pemicu lahirnya peluang berbahaya lewat umpan terobosan atau penetrasi ke dalam kotak penalti. Tak jarang, gaya bermainnya yang cepat dan dinamis menjadi pembeda di laga-laga penting.