Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Komposisi Lini Tengah Terbaik Timnas Indonesia untuk Menantang Irak: Duet Thom Haye dan Ricky Kambuaya Dinanti

Komposisi Lini Tengah Terbaik Timnas Indonesia untuk Menantang Irak: Duet Thom Haye dan Ricky Kambuaya Dinanti

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-10 12:30:02
Dilihat:5 Pujian
Lini tengah Timnas Indonesia: Joey Pelupessy, Ricky Kambuaya, dan Thom Haye. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Jakarta - Timnas Indonesia harus menelan pil pahit pada laga pertama Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Tim Garuda kalah tipis dengan skor 2-3 dari Arab Saudi. Timnas Indonesia sebetulnya sempat unggul lebih dulu sebelum terkena comeback oleh tuan rumah.

Dua gol Garuda dicetak lewat penalti Kevin Diks pada menit ke-11 dan 88'. Arab Saudi kemudian membalas melalui aksi Saleh Abu Al Shamat (17') serta brace Firas Al Buraikan di menit ke-36 (P) dan (62').

Pelatih Patrick Kluivert menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan menempatkan Marc Klok dan Joey Pelupessy berduet menngisi jantung permainan lini tengah. Sayangnya, strategi ini tak berjalan efektif.

Nikmati liputan eksklusif jurnalis Bola.com langsung dari Jeddah, Arab Saudi. Kami jadi saksi hidup perjuangan Timnas Indonesia di fase Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Klik tautan ini! 

<p>Liputan langsung putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi - Hery Kurniawan. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)</p><p>Liputan langsung putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi - Hery Kurniawan. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)</p>

 

Berjalan Lemah

Pemain Arab Saudi, Saleh Abu Alshamat (kanan) berduel dengan Marc Klok dalam pertandingan sepak bola babak keempat Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Komposisi dan permainan di sektor tengah Timnas Indonesia kali ini dapat dikatakan mmenyisakan kelemahan. Duet Klok dan Pelupessy yang bertugas mengatur keseimbangan terlihat kesulitan mengalirkan bola ke lini depan.

Terutama Marc Klok mendapar sorotan tajam atas penampilannya. Bahkan, gol pertama Arab Saudi tidak terlepas dari kesalahan Marc Klok yang hendak melakukan sapuan. Bola direbut oleh Saleh Abu Al Shamat, yang kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.

Marc Klok mendapat rating paling rendah dalam laga kontra Arab Saudi, yakni di angka 5,6. Nilai itu dikeluarkan Fotmob dengan menyebut Marc Klok melakukan kesalahan yang berujung pada gol bagi Arab Saudi.

Kelemahan ini membuat para winger seperti Miliano Jonathans dan Beckham Putra jarang mendapatkan suplai bola matang. Sebaliknya, lubang di tengah lapangan dimanfaatkan dengan baik oleh lawan untuk membangun serangan balik cepat.

Sebuah keputusan berani dari Kluivert memainkan Klok sebagai starter di pertandingan kerusial tadi malam. Ia lama absen di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kali terakhir, pemain berusia 32 tahun itu dimainkan saat Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong dibantai Timnas Irak 1-5 pada ronde kedua Kualifikasi Grup F (16/11/2023).

Menariknya, Klok yang dipasang starter juga membuat blunder sehingga berujung terciptanya dua gol Irak saat itu. Dalam sistem 5-3-2, pemain naturalisasi asal Belanda itu dipercaya mengisi lini tengah bersama Adam Alis serta Ricky Kambuaya.


Kembalikan Duet Thom Haye dan Joey Pelupessy

Jenderal lapangan tengah Timnas Indonesia, Thom Haye dan Joey Pelupessy. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Patrick Kluivert perlu berpikir ulang untuk menggunakan formasi timnya saat meladeni Irak nanti. Tidak ada salahnya tim Merah-Putih kembali ke skema pakemnya dengan tiga bek serta menumpuk gelandangnya.

Jika menggunakan formasi 3-4-2-1, maka Kluivert akan punya kedalaman skuad di sektor tengahnya. Duet Thom Haye dan Joey Pelupessy di posisi tengah, diapit Dean James dan Yakob Sayuri sebagai flank alias gelandang sayap di kanan-kiri.

Dean James dan Yakob Sayuri masih bisa dikasih kesempatan untuk kembali bermain sejak menit pertama kontra Irak. Dean James bisa menjadi nilai plus lewat umpan-umpan silangya yang akurat.

Sementara Yakob Sayuri yang punya kecepatan dan kelincahan, bisa membuat pemain sisi kiri Irak waspada. Seperti aksi yang pernah ia perlihatkan ketika mengirim assist untuk Marselino Ferdinan untuk menjebol gawang Irak di Piala Asia 2023.

Duo gelandang serang yang bisa jadi striker bayangan layak diberikan kepada Miliano Jonathans dan Ricky Kambuaya. Namun, peran dari duet Thom Haye dan Joe Pelupessy sangat ditunggu para pendukung Timnas Indonesia.


Perusak Permainan Lini Tengah Lawan

Pemain Arab Saudi Moteb Alharbi (kanan) berebut bola dengan pemain Indonesia Joey Pelupessy dalam pertandingan babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo).

Kita awali dari sosok Joey Pelupessy, gelandang yang kini memperkuat klub Belgia, Lommel SK. Punya peran sebagai gelandang bertahan, Joey Pelupessy sulit tergantikan di susunan pemain inti Timnas Indonesia.

Ia kerap diduetkan dengan Thom Haye. Jika Thom Haye bertindak sebagai gelandang pengatur serangan, Pelupessy bertugas menjadi ball winner alias perebut bola dari lawan dan perusak konsentrasi lawan dengan daya jelajah serta kebugaran fisik yang prima.

Joey Pelupessy adalah gelandang bertahan serbaguna dengan kemampuan tekel, menguasai bola, dan mengumpan yang baik, serta bisa bermain di posisi bek tengah dan gelandang tengah.

Dia memiliki ketenangan, fisik kuat, stamina tinggi, visi bermain yang baik, serta kemampuan heading dan tendangan jarak jauh. Gaya bermainnya simpel, efektif, fokus pada transisi cepat, dan terampil dalam mengontrol tempo permainan.

Bahkan mantan pilar Timnas Indonesia, Maman Abdurrahman, memuji performa Joey Pelupessy dan berharap pemain naturalisasi berusia 32 tahun itu dalam kondisi 100 persen bugar saat bentrok kontra Arab Saudi dan Irak.

"Kita juga berharap, Pelupessy tidak ada masalah nantinya. Dia merupakan salah satu pemain kunci. Dia istilahnya buat saya, 'yang kontrol semuanya di lapangan'," kata Maman Abdurrahman via kanal YouTube Nusantara TV belum lama ini.


Visi Bermain dengan Operan-Operan Kunci

Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, dalam duel melawan Chinese Taipei pada FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Jakarta, Jumat (6/9/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Beralih ke jenderal lapangan tengah lain yang dipunyai Timnas Indonesia, yaitu sang Profesor Thom Haye. Usianya memang tak lagi muda, 30 tahun, akan tetapi jam terbang dan kemampuannya selama ini tidak perlu diragukan.

Kendati secara fisik kerap tak memungkinkan bermain full 90 menit, gelandang Persib Bandung itu sudah menjadi andalan di lini tengah Timnas Indonesia, bahkan sejak era pelatih Shin Tae-yong.

Kini perannya masih dibutuhkan dalam permainan racikan Patrick Kluivert. Total, ia bermain 16 kali dan mencetak dua gol untuk Timnas Indonesia.

Thom Haye memiliki kemampuan sebagai gelandang serbabisa yang dijuluki "Si Profesor" karena kecerdasan dan visi bermainnya yang tinggi, kemampuan membaca permainan, mengontrol tempo, dan memberikan umpan-umpan kunci yang akurat.

Ia juga piawai dalam menghubungkan lini belakang ke depan, serta dapat bermain di berbagai peran gelandang, termasuk sebagai deep-lying playmaker.

Jika Pelupessy akan punya tugas untuk meredam atau memutus aliran serangan dari lini tengah Arab Saudi, tugas Thom Haye adalah melumpuhkan barisan gelandang lewat operan-operan kunci dan membuka ruang.

Layak ditunggu kiprah dari keduanya sebagai jenderal di lini tengah Timnas Indonesia untuk meladeni Irak besok Minggu dini hari.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}