
Jakarta - Setelah kalah dari Arab Saudi, Timnas Indonesia ditunggu Irak untuk pertandingan kedua Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia dijadwalkan meladeni Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB.
Jay Idzes dkk. wajib bangkit setelah kekalahan 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi di pertandingan pertama. Hanya kemenangan atas Irak yang bisa menghidupkan peluang skuad Garuda melaju jauh ke putaran final Piala Dunia 2026.
Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo, menganalisis kekurangan Timnas Indonesia saat kalah dari Arab Saudi. Ia menyoroti kekompakan para pemain yang masih kurang.
Mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo tersebut tak melihat karakter permainan Timnas Indonesia yang sudah dibangun sejak era Shin Tae-yong, sebagai tim penuh potensi.
"Melihat permainan kemarin, sangat kurang dari sisi kerja sama tim. Kalau secara individual, ada beberapa yang cukup baik, tapi ada yang sangat kurang," tutur Aris Budi kepada Bola.com, Jumat (10-10-2025).
"Bukannya saya mau membandingkan, tapi faktanya memang permainan Indonesia menurut saya lebih tangguh saat dipegang Shin Tae-yong," lanjutnya.
Striker muda Bali United, Jens Raven, menjalani pemusatan latihan perdana bersama Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025. Meski ini debutnya, Jens optimis bisa membantu tim mempertahankan gelar juara. Dengan skuad yang solid, pelatih Indra Sjafr...
Mental Menentukan

Pria asal Solo berusia 55 tahun menilai ada yang kurang berjalan dengan baik dalam permainan Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi, terutama barisan tengah yang membuat pertahanan mudah diserang.
Skema empat bek yang diisi duet Kevin Diks dan Jay Idzes, diapit dua bek sayap Dean James dan Yakob Sayuri malah dibuat kerepotan oleh pemain-pemain ofensif Arab Saudi. Situasi yang kontras saat di era Shin Tae-yong.
"Saat bermain di Jakarta tahun lalu, kita memainkan tiga bek, tapi justru bisa bagus bertahannya. Lha ini main di Jeddah dengan empat bek, malah diserang habis-habisan," ulasnya.
"Pemilihan pemain yang punya mental dan karakter sangat menentukan," imbuh Aris Budi.
Lebih Cermat

Selanjutnya, Timnas Indonesia ditunggu Irak, tim yang bakal menebar ancaman lebih kuat. Secara kebugaran, Irak unggul segalanya karena baru akan memainkan pertandingan pertama.
Aris Budi Sulistyo berharap kali ini Kluivert lebih cermat dalam menentukan pemain di posisi starter maupun dengan peran spesialis di babak kedua.
"Ragnar Oratmangoen juga tidak bisa dipaksakan untuk menjadi ujung tombak. Masih ada Ole Romeny atau Ramadhan Sananta yang bisa dicoba. Lalu, ada pemain yang sebenarnya punya potensi sebagai supersub, tapi oleh Kluivert malah dijadikan starter," ucap Aris Budi.