
Jakarta - Evan Dimas dan Ahmad Bustomi memang telah gantung sepatu dari karier pemain. Namun, dua eks gelandang Timnas Indonesia tersebut tetap menyempatkan untuk berbagi ilmu dan pengalaman bersama anak-anak usia muda.
Keduanya hadir dalam sebuah coaching clinic yang digelar di Lapangan Polda Jatim, Surabaya, Sabtu (11-10-2025). Ada pula Rendi Irwan, eks kapten Persebaya Surabaya, yang melengkapi komposisi sesi latihan ini.
Coaching clinic menjadi wadah berharga bagi peserta muda, berusia 8 hingga 12 tahun, untuk menggali ilmu secara langsung dari para pemain berdedikasi yang sudah lama berkarier di kancah sepak bola nasional.
Melalui sesi latihan intensif dan interaksi langsung, para peserta didorong untuk mengasah kemampuan teknis mereka, sekaligus menanamkan nilai-nilai fundamental dalam sepak bola, seperti semangat sportivitas, kedisiplinan, dan kerja sama tim.
"Game antara anak-anak dan para pelatih tadi seru banget. Anak-anak terlihat sangat menikmati dan itu membantu mereka jadi lebih percaya diri dan berani saat bermain. Rangkaian acara ini yang diadakan di berbagai kota juga memberi kesempatan untuk anak-anak yang berada di daerah," kata Evan.
Pertemuan unik bakal terjadi di laga Timnas Indonesia vs Timnas Irak nanti. Bek tangguh Putros kemungkinan akan menghadapi rekan satu timnya di level klub, Beckham Putra, Eliano Reijnders, Thom Haye dan Marc Klok. Bojan Hodak sebagai pelatih mereka d...
Inspirasi dan Pengalaman bagi Anak-Anak Muda

Acara ini merupakan bagian dari Simpati Class of Stars, sebuah inisiatif dari Offside Corp, sukses digelar di Surabaya setelah sebelumnya menyambangi sejumlah kota besar lain di Indonesia.
"Program Simpati Class of Stars di Surabaya ini kami hadirkan untuk memberikan inspirasi dan pengalaman berbeda bagi anak-anak muda yang mencintai sepak bola," ujar Gilbert Garlycia, CEO Offside Corp.
"Kehadiran pemain sekelas Evan Dimas dan Ahmad Bustomi diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus berlatih dan berprestasi. Kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan ini di berbagai kota lainnya sebagai wadah bagi generasi muda untuk bisa lebih dekat dengan para bintang sepak bola," imbuhnya.
Selain sesi pelatihan, acara spesial ini mencakup sesi tanda tangan dan foto bersama, memberikan momen tak terlupakan bagi para peserta untuk bertemu langsung dengan idola mereka.
Para pelatih bahkan sempat beradu kemampuan melawan peserta, sebuah momen yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri dan semangat kompetisi. Menariknya, para peserta berhasil memenangkan pertandingan melawan para pelatih.
Bukti Komitmen Offside Corp
Rangkaian Simpati Class of Stars merupakan bukti komitmen Offside Corp dalam mendukung pengembangan bakat muda sepak bola, dengan menghadirkan tidak hanya bintang domestik, tetapi juga figur-figur internasional.
Sebagai wujud konsistensi dalam memberikan inspirasi bagi generasi muda, Offside Corp juga akan mengundang legenda sepak bola dunia, Patrice Evra, yang pernah memperkuat Manchester United dan Juventus.
Kehadiran Evra direncanakan pada November mendatang di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian Simpati Class of Stars. Program ini akan diikuti oleh 50 peserta terpilih, termasuk lima anak terbaik dari setiap kota penyelenggaraan sebelumnya yang sukses mendapatkan Golden Ticket.
"Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari acara ini. Banyak anak-anak yang punya potensi luar biasa. Kehadiran Patrice Evra bulan November nanti juga sangat bagus untuk memotivasi mereka agar lebih giat berlatih dan bisa mendapatkan ilmu langsung dari legenda internasional," ujar Bustomi.
Sebelumnya, Offside Corp telah berkolaborasi dengan Zaenal Arief, Joey Pelupessy, dan Indra Sjafri.
Tidak berhenti di situ, Offside Corp juga gencar memperluas jaringan kolaborasi di tingkat global dan memiliki representasi kuat di Eropa melalui kerja sama dengan Johan Martial, saudara kandung dari bintang Manchester United, Anthony Martial.