
Kuala Lumpur - Skandal naturalisasi tujuh pemain di Malaysia memasuki babak baru. FIFA mengumumkan menolak upaya banding yang dilakukan oleh FA Malaysia (FAM), Senin (3/11/2025).
Artinya, hukuman terhadap FAM tetap berjalan. Ketujuh pemain yang terlibat yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
FAM harus membayar denda yang cukup besar. Sementara ketujuh pemain yang disebutkan di atas tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola profesional selama 12 bulan.
"Setelah menganalisis pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut," demikian pernyataan resmi yang dikutip dari situs web resmi FIFA.
Skandal besar mengguncang sepak bola Asia! Pemain Timnas Malaysia, Facundo Garces, diduga menggunakan dokumen palsu dalam proses naturalisasi. FIFA turun tangan dan menjatuhkan sanksi berat kepada para pemain serta FAM.
Kok Bisa Terkejut?

Sanksi dari FIFA terhadap sepak bola Malaysia itu pun memancing reaksi besar. Terutama setelah FAM mengeluarkan pernyataan resmi tidak lama setelah rilis media dari FIFA keluar.
Banyak yang mencemooh dan bahkan merasa aneh dengan rilis yang dikeluarkan oleh FAM. Terutama penggunaan kata "terkejut" dalam kalimat penjelasan mereka.
"Sangat kaget dengan penggunaan kata 'terkejut' pada pernyataan FAM ini," ujar salah satu pengamat sepak bola dari Malaysia, Keesh Sundaresan atau yang akrab dikenal Keesh Mat Stats via X.
Cuitan Keesh itu sebenarnya cukup beralasan. Sebab, sejak lama banyak pihak yang menduga FIFA tidak akan menerima banding dari FAM. Lalu, kesalahan yang dilakukan FAM terlalu amatir dan sangat terlihat mencoba untuk mengelabuhi aturan.
21 Hari

FAM mengaku telah menerima surat penolakan banding dari FIFA. Namun, upaya mereka masih tidak akan berhenti sampai di sini.
FIFA memberikan waktu kepada FAM selama 21 hari untuk membawa kasus ini ke level selanjutnya yakni ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).
Namun, jik amelihat semua dokumen yang saat ini ada di FIFA, agak sulit bagi FAM untuk memenangkan kasus besar ini.
