Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 3 Pemain Andalan Timnas Indonesia U-17 yang Bisa Jadi Senjata untuk Merepotkan Brasil di Piala Dunia U-17 2025

3 Pemain Andalan Timnas Indonesia U-17 yang Bisa Jadi Senjata untuk Merepotkan Brasil di Piala Dunia U-17 2025

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-06 15:30:03
Dilihat:9 Pujian
Pemain Timnas Indonesia U-16, Muhamad Zahaby Gholy dan Evandra Florasta melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Vietnam pada laga perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/3/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Timnas Indonesia U-17 memiliki sejumlah pemain yang bisa menjadi senjata andalan saat berjumpa pesaing terberatnya, Timnas Brasil U-17, pada pertandingan kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025.

Menurut jadwal, duel Timnas Indonesia U-17 kontra Brasil U-17 itu akan berlangsung di Lapangan 7, Aspire Zone, Jumat (7-11-2025).

Skuad Garuda Muda tentu harus waspada menghadapi lawan yang sudah membuktikan kualitasnya pada laga perdana.

Jika berkaca dari kekalahan melawan Timnas Zambia U-17, anak asuh Nova Arianto sebetulnya bisa menghadirkan sejumlah ancaman. Sayangnya, kualitas penyelesaian akhir masih belum maksimal untuk membuahkan gol

Setidaknya, ada tiga pemain andalan Timnas Indonesia U-17 yang berpotensi menjadi senjata berbahaya untuk mengalahkan skuad Selecao pada laga kedua Grup H ini.

Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Zahaby Gholy

Pemain Timnas Indonesia U-16, Muhamad Zahaby Gholy, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Vietnam pada laga perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/3/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Winger andalan Timnas Indonesia U-17, Zahaby Gholy, telah membuktikan kualitasnya sebagai mesin gol andalan di Piala Dunia U-17 2025. Dia mencetak satu-satunya gol skuad Garuda Muda saat menghadapi Timnas Zambia U-17.

Kualitas penyelesaian akhir semacam inilah yang dibutuhkan Timnas Indonesia U-17 saat bersua Brasil. Pasalnya, pada laga pertama, Gholy tak membutuhkan banyak peluang untuk mencatatkan namanya di papan skor.

Sebagai satu di antara pemain berpengalaman di skuad Garuda Muda, Gholy diharapkan mampu memaksimalkan setiap peluang ketika melawan Brasil. Ini sangat penting agar kesempatan tak terbuang secara cuma-cuma.


Evandra Florasta

Selebrasi pemain Timnas Indoensia U-17, Evandra Florasta usai mencetak gol melalui penalti saat menghadapi Timnas India U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Minggu (25/8/2024) (Bola.com/Alit Binawan)

Di lini tengah, Timnas Indonesia U-17 memiliki kreator serangan yang mumpuni dalam diri Evandra Florasta. Pemain berusia 17 tahun ini sebetulnya mampu bermain cukup luar biasa pada laga perdana Grup H.

Gol pertama yang dicetak Gholy juga berawal dari penetrasi Evandra ke kotak penalti. Dia melepaskan umpan silang yang bisa ditepis oleh kiper lawan, tetapi bola jatuh tepat di kaki Gholy dan membuahkan gol.

Evandra sebetulnya berpeluang untuk mengukir assist andai saja umpan terobosannya kepada Mierza bisa dimaksimalkan dengan baik. Hanya, Mierza gagal menguasai bola ketika sudah berhadapan dengan kiper lawan.


Fabio Azka Irawan

Bek kiri Timnas Indonesia U-16, Fabio Azka Irawan, saat memperagakan lemparan ke dalam jarak jauh ala Pratama Arhan dalam sesi uji coba melawan SSB Terang Bangsa di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman, Jumat (31/5/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Satu di antara upaya yang dikerahkan Timnas Indonesia U-17 untuk menciptakan peluang pada laga melawan Zambia ialah melalui lemparan ke dalam jarak jauh. Tugas inilah yang dijalankan oleh Fabio Azka Irawan.

Dari beberapa momen, lemparan Fabio memang bisa menciptakan situasi berbahaya di kotak penalti lawan. Ada pula satu tembakan tepat sasaran yang dihasilkan akibat kemelut yang terjadi akibat lemparan tersebut.

Bukan tidak mungkin, senjata ini bisa kembali dimaksimalkan skuad Garuda Muda saat bersua Brasil. Namun, tentu saja upaya ini harus dibarengi dengan kesigapan pemain memanfaatkan second ball serta penyelesaian akhir yang klinis.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}