Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Pengamat Ini Sebut Syarat Pelatih Baru Timnas Indonesia: Bojan Hodak dan Fabio Lefundes Belum Tentu Cocok

Pengamat Ini Sebut Syarat Pelatih Baru Timnas Indonesia: Bojan Hodak dan Fabio Lefundes Belum Tentu Cocok

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-15 15:30:03
Dilihat:3 Pujian
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/3/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, Hermansyah, mengungkapkan sederet kriteria yang harus dipenuhi oleh calon juru taktik anyar skuad Garuda. Ia juga menilai peluang sederet juru taktik asing yang tampil mengesankan di BRI Super League.

Belakangan ini, dua nama pelatih asing tengah mendapatkan atensi khusus berkat prestasi menterengnya di BRI Super League. Keduanya ialah Bojan Hodak (Persib Bandung) serta Fabio Lefundes (Borneo FC) yang memiliki reputasi mentereng di Indonesia.

Bojan Hodak, misalnya, berhasil mengantarkan Maung Bandung menjuarai kompetisi secara back-to-back pada musim 2023/2024 dan 2024/2025. Sementara itu, Fabio Lefundes sukses membawa Pesut Etam tampil istimewa pada musim 2025/2026 ini.

Di bawah asuhan juru taktik asal Brasil itu, Borneo FC berhasil melewati 10 pertandingan dengan kemenangan. Capaian inilah yang membawa tim asal Samarinda tersebut merajai klasemen sementara BRI Super League dengan 30 poin dari 10 laga.

 


Belum Tentu Cocok

Pelatih Madura United, Fabio Araujo Lefundes saat menghadapi Bali United dalam laga pekan ke-16 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (09/12/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Hermansyah mengakui, kedua pelatih ini memang punya prestasi yang oke, tetapi belum tentu cocok untuk menakhodai Jay Idzes dkk. Sebab, menurut mantan kiper Timnas Indonesia itu, pendekatan pelatih klub dengan tim nasional berbeda.

Menurut dia, pelatih klub bertugas selama semusim penuh dengan persiapan pramusim yang panjang, berbeda dengan juru taktik yang menangani tim nasional yang persiapannya tak panjang karena dibatasi kalender internasional.

“Menangani klub dengan tim nasional itu sebetulnya berbeda ya. Ini harus bisa dibedakan ya. Karena, kalau klub kan kompetisinya lebih panjang. Ada putaran pertama dan putaran kedua kompetisi,” kata Hermansyah dikutip dari kanal YouTube Bicara Bola.

“Ini berbeda dengan tim nasional yang membawa nama negara. Jadi, kita harus mencari sosok pelatih yang pernah menangani tim nasional, terutama yang pernah menangani negara-negara Asia, seperti Korea Selatan, Jepang, atau bahkan Australia,” imbuhnya.

 


Kriteria Pelatih Timnas

Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung di BRI Super League 2025/26. (Dok. ileague.id)

Kiper yang nyaris meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 1986 itu menyebut, calon juru taktik skuad Merah Putih harus memiliki pengalaman yang cukup melatih tim nasional, terutama di negara kawasan Asia.

Dia juga meminta PSSI untuk lebih cermat dalam menyeleksi para kandidat. Sebab, calon nakhoda Timnas Indonesia harus memiliki pengalaman yang baik, termasuk juga mempertimbangkan prestasi dan kecocokannya dengan skuad Garuda.

“Calon pelatih Timnas Indonesia harus mengetahui secara persis bagaimana menangani tim nasional, terutama di Asia. Karena, kalau pelatih di klub itu pendekatannya sangat berbeda dengan di Timnas,” kata dia.

“Bisa jadi ketika di klub bagus, tetapi ketika menangani tim nasional berbeda lagi hasilnya. Kriteria pelatih ini resume-nya harus bagus, dari segi prestasi, karakter pelatihnya, dan kecocokan dengan pemain-pemain kita,” lanjutnya.

 


Cari Pelatih Baru

Mantan pelatih kiper Timnas Indonesia pada 2003 dan 2007 itu berharap federasi segera bergerak mencari pengganti Patrick Kluivert. Sebab, skuad Garuda sudah dinanti dua ajang terdekat, yakni Piala AFF tahun depan, serta Piala Asia 2027.

“Jadi, mencari pelatih tim nasional harus benar-benar teliti. Selain itu, jangan lama-lama juga. Kalau mendatangkan Shin Tae-yong, sebetulnya itu sudah cerita lama. Kita jadikan itu kenangan dan pembelajaran,” ujar dia.“Mari kita songsong ke depan kembali untuk persiapan menuju Piala Dunia 2030. Dua tahun ke depan kan ada beberapa kejuaraan lagi, baik itu Piala AFF 2026 dan Piala Asia 2027,” tambah juru taktik kelahiran Sukabumi itu.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}