Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mengulas Pola Andalan 3 Pelatih di Grup B R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Patrick Kluivert dengan 4-3-3, Bagaimana 2 Rivalnya?

Mengulas Pola Andalan 3 Pelatih di Grup B R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Patrick Kluivert dengan 4-3-3, Bagaimana 2 Rivalnya?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-25 08:30:02
Dilihat:27 Pujian
Timnas Indonesia - Ilustrasi Patrick Kluivert, Strategy Board Formasi 4-3-3

Jakarta - Kurang dari tiga pekan lagi Timnas Indonesia akan menghadapi kerasnya persaingan Grup B putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Arab Saudi dan Irak pada 9 dan 12 Oktober 2025, untuk memastikan lolos atau tidaknya ke Piala Dunia 2026 secara langsung.

Di bawah polesan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia telah memainkan enam pertandingan resmi. Pelatih asal Belanda itu ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong sejak awal tahun 2025.

Enam laga dilaluinya, dengan hasil kalah dari Australia (1-5), menang atas Bahrain (1-0), menang atas China (1-0), kalah dari Jepang (0-6), menang atas Chinese Taipei (6-0), dan imbang melawan Lebanon (0-0).

Hal yang cukup menarik untuk ditelisik adalah pola permainan andalan dari masing-masing pelatih di Grup B putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Selain Patrick Kluivert, ada Herve Renard dari Arab Saudi dan Graham Arnold dari Irak yang juga punya pola permainan andalan.

Yuk simak ulasan menarik dari Bola.com berikut ini, mengenai pola permainan yang menjadi ciri khas masing-masing juru taktik.

 


Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam laga melawan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi).

Meski cukup sering memainkan skema 3-4-3 dan perkembangannya, Kluivert juga punya skema lain yang menjadi opsi dalam permainan.

Ia mulai meninggalkan pola tiga bek. Arsitek asal Belanda itu memakai pakem empat bek ketika beruji coba dengan Timnas Chinese Taipei.

Kluivert menggunakan formasi 4-2-3-1 yang berujung kemenangan Timnas Indonesia atas Chinese Taipei dengan skor 6-0, dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (5/9/2025) malam WIB.

Dari formasi 4-2-3-1 bisa berubah menjadi 4-3-3 sesuai dengan kebutuhan di atas lapangan. Untuk lini pertahanan, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Rizky Ridho, atau Justin Hubner seringkali diturunkan di starting XI.

Dean James, Yakob Sayuri, Joey Pelupessy, Thom Haye, Ricky Kambuaya tak pernah absen di sektor tengah. Sementara Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Stefano Lilipaly, dan ujung tombak Ole Romeny hampir dipastikan mengisi posisi starter.

Dalam enam laga yang sudah dipimpin, Kluivert paling sering menggunakan formasi 3-4-2-1 yang bisa berkembang menjadi 4-3-3 seperti dalam dua laga terakhir kontra Chinese Taipei dan Lebanon.

 


Herve Renard

Herve Renard. (Bola.com/Abdul Azis)

Kubu Arab Saudi punya sosok pelatih Herve Renard. Juru taktik asal Prancis yang sudah dua periode berbeda menangani the Green Falcon. Salah satu pencapaian terbaiknya ada di Piala Dunia 2022, dengan menggasak Argentina di fase grup.

Pelatih yang juga pernah mengasuh Timnas Maroko di Piala Dunia 2018 ini dikenal dengan gaya permainan direct ball. Karakter inilah yang sukses membawanya meraih dua gelar Africa Cup of Nations pada 2012 dan 2015 bersama tim yang berbeda.

Jika berkaca dari pekerjaan terakhirnya sebagai pelatih Arab Saudi, Renard memiliki dua formasi yang menjadi preferensinya, yakni skema 4-3-2-1 dan 4-3-3. Dengan format ini, ia ingin menggunakan kecepatan para pemain sayapnya.

Sementara itu, pendekatan pertahanan Arab Saudi di bawah Renard didasarkan pada struktur block press dengan garis tinggi dan permainan menekan yang intensif. Dua kombinasi inilah yang cukup identik dengan Renard.

 


Graham Arnold

Pelatih kepala Timnas Australia, Graham Arnold menghadiri konferensi pers jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Indonesia di Ruang Konferensi Pers Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bergeser ke Graham Arnold, sang arsitek permainan Timnas Irak saat ini. Ia baru memimpin empat pertandingan untuk tim Singa Mesopotamia, setelah menggantikan posisi Jesus Cassas.

Formasi yang paling disukainya adalah 4-3-3 dengan tipikal attacking alias menyerang. Selain itu, formasi yang bisa menjadi opsinya seringkali menggunakan 4-2-3-1 dan 4-4-2 menyerang.

Hasilnya, dari empat laga yang dipimpinnya, Irak cuma kalah sekali dari Korea Selatan (0-2). Sisanya mereka mengatasi Yordania (1-0), Hong Kong (2-1), dan Thailand (1-0).

Formasi andalan Graham Arnold adalah 4-2-3-1 atau 4-3-3, yang dikenal sebagai formasi yang seimbang dalam serangan dan pertahanan, memberikan keunggulan jumlah pemain di lini tengah. Meskipun begitu, ia juga bisa menggunakan formasi lain seperti 4-4-2, 4-1-3-2, atau 4-5-1 tergantung pada lawan yang dihadapi.

Arnold sangat fleksibel dalam menerapkan formasi dan sering menyesuaikannya dengan kondisi pertandingan. Formasi 4-2-3-1 adalah basisnya, tetapi ia tidak ragu mengubahnya untuk mendapatkan keuntungan taktis.

Formasi ini memungkinkan timnya untuk menciptakan keunggulan jumlah di lini tengah, yang bermanfaat baik dalam membangun serangan maupun saat bertahan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}