
Jepara - Persijap Jepara akan menjamu Persik Kediri pada pekan ketujuh BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Sabtu (27/9/2025) malam WIB.
Ini pertemuan keempat bagi kedua tim di kasta tertinggi, setelah sebelas tahun terpisah di level berbeda. Untuk sementara, Persik mengungguli Persijap dengan dua kemenangan.
Nah, inilah momentum bagi Laskar Kalinyamat menyamakan rekor absolut atas Macan Putih. Apalagi tim asuhan Mario Lemos bertindak sebagai tuan rumah.
Di awal musim ini, sepak terjang tim promosi asal Kota Ukir itu sangat mengejutkan. Bak seekor kuda hitam, Persijap berjingkrak kala dua kali imbang melawan tim tangguh seperti PSM 1-1 dan Arema FC 0-0.
Persib, sang juara bertahan, pun didepak dengan skor 2-1. Apalagi Persis yang sedang dibelit masalah finansial juga dipecundangi seperti Maung Bandung.
Di tangan pelatih asal Portugal, Wahyudi Hamisi dkk. bermetamorfosis menjadi tim dengan permainan militan bertenaga kuda. Cepat, keras, dan tak kenal lelah.
Sementara Persik yang dibesut Ong Kim Swee masih terus berusaha tampil konsisten. Gaya main Macan Putih tak segarang Persijap. Namun tiap pergerakan Ezra Walian cs pelan, tapi terencana baik. Berikut kekuatan antarlini Persijap dan Persik yang sama-sama sedang mengejar mengincar kemenangan ketiga mereka.
1. Kiper Impor Kontra Lokal

Keberuntungan besar Persijap berhasil mendatangkan Rodrigo Moura untuk berkarir di Indonesia. Kiper dengan tinggi nyaris mencapai 2 meter ini jadi pemberi rasa nyaman bagi lini belakang.
Persijap perlu merekrut pria asal Brasil itu karena tiga kiper lokal lainnya butuh pesaing. Dari enam pertandingan, Rodrigo Moura kebobolan delapan gol dengan satu clean sheet.
Rodrigo Moura akan dapat saingan kiper muda Persik, Husna Al Malik, pengganti Leo Navacchio yang masih cedera. Meski berusia 22 tahun, Husna Al Malik bukan sosok bau kencur.
Dua kali main hanya kemasukan dua gol. Di laga ketiganya, kiper yang pernah dipanggil seleksi Timnas Indonesia U-23 ini pasti ingin mencatat clean sheet.
2. Belum Sekukuh Karang
Lini belakang Persijap dan Persik belum sekukuh karang. Duet bek tengah milik Persijap, Diogo Brito-Dauglas Cruz, masih rawan kecolongan. Beruntung ada kiper Rodrigo Moura yang tangguh di bawah mistar.
Kendati begitu, kekuatan pertahanan ini tak seimbang dengan kesuburan lini depan. Alhasil, Persijap masih mengalami defisit satu gol.
Setali tiga uang dengan benteng Persik. Meskipun Kiko Carneiro dan Khurshidbek Mukhtorov cukup harmonis, namun keduanya terkadang lengah saat duel udara. Kini Persik pun masih minus dua gol.
Di partai ini, para bek harus lebih solid lagi agar tim masing-masing tak bertambah banyak hutang golnya.
3. Kreativitas Gelandang Serang

Lini kedua Persijap dan Persik punya gelandang serang lincah dan berbahaya. Dicky Kurniawan jadi andalan Persijap untuk mengobrak-abrik pertahanan Persik.
Aksi eks Persebaya langsung menarik perhatian pada awal musim ini. Pemain berusia 23 tahun tak hanya lincah, tapi gesit dengan liukan tubuhnya saat menghindari sergapan lawan.
Dicky Kurniawan jadi pilihan utama selama enam partai dengan sumbangan satu gol dan dua assist.
Lawan sepadan di Persik adalah Bayu Otto. Gelandang serang asli Kediri ini juga lincah, gesit, dan liat ketika menguasai bola. Postur tubuh mungil kedua pemain ini memudahkan menyelinap di antara kepungan musuh.
4. Afrika Kontra Eropa
Kehilangan Carlos Franca, maka Persijap harus memaksimalkan Rosalvo Junior dan Sudi Abdallah. Asal tidak saling egois, duet ini bakal jadi ancaman bagi Persik. Terutama sosok Sudi Abdallah yang gagal mengeksekusi penalti saat lawan Persita lalu.
Ketajaman striker Timnas Burundi ini akan diadu dengan Matador dari Spanyol, Jose Enrique. Soal kelincahan dan menempatkan posisi, Jose Enrique lebih piawai dari Sudi Abdallah.
Untuk sementara, Jose Enrique adalah topskorer bagi Persik dengan tiga gol. Sedangkan Sudi Abdallah masih mengemas dua butir. Nah, siapa yang bakal menambah koleksi golnya di laga nanti?